Hari ini 69 tahun lalu terjadi peristiwa penting di kota Surabaya. Tepat tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran hebat yang merupakan perang pertama pasca kemerdekaan Indonesia melawan penjajah yang ingin kembali berkuasa di bumi tercinta. Tak berlebihan jika hari ini kemudia diperingati sebagai Hari Pahlawan. Masyarakat pun tak luput untuk berpartisipasi untuk memperingati jasa-jasa pahlawan kita. Namun, rupanya bukan rakyat Indonesia saja, para superhero pun tidak mau ketinggalan untuk ikut merayakannya. Siapa saja mereka? Bagaimana mereka merayakannya?
Peringati Hari Pahlawan 10 November, superhero yang tergabung dalam PSSD (Persatuan Superhero Seluruh Dunia) lakukan kegiatan amal
PSSD (Persatuan Superhero Seluruh Dunia) kemarin mengundang tim Catatan Sang Geje Post untuk meliput kegiatan mereka dalam memperingati Hari Pahlawan. Sebuah kehormatan bagi kami yang menjadi satu-satunya media yang diundang untuk menyaksikan momen bersejarah ini. Para superhero ini melakukan kegiatan amal demi untuk mengenang jasa pahlawan, seperti Bung Tomo, Jenderal Sudirman, dll. Kegiatan yang dilakukan banyak sekali, mulai dari donor darah, pengumpulan dana, dll.
Banyak sekali superhero terkenal yang berpartisipasi disini, seperti Spiderman, Superman, Batman, Naruto, dll. Tidak hanya superhero mancanegara, superhero lokal pun ikut ambil bagian, seperti Wiro Sableng, Gundala Putra Petir, Si Buta Dari Goa Hantu, dll. Mereka tampak antusias menyambut perayaan ini.
Ada momen lucu dalam perayaan Hari Pahlawan yang digelar para superhero ini. Momen lucu itu terjadi saat Superman ikut dalam aksi donor darah. Para dokter kewalahan untuk mengambil darahnya, beratus-ratus jarum suntik harus rusak. Namun, setelah Hulk membawakan kryptonite, barulah darahnya bisa diambil.
Kami juga sempat menanyakan alasan mereka melakukan perayaan ini, padahal di Indonesia sendiri, tempat sang pahlawan lahir, banyak yang sudah lupa jika hari ini sangat bersejarah. Kami pun mendapatkan jawaban yang sangat luar biasa. “Saya bisa saja memberi anda 1000 alasan kenapa kami melakukan ini. Tapi saya akan sharing satu saja. Anda masih ingat ketika saya sempat down sehingga kekuatan saya hilang? Jika bukan karena saya melihat kehidupan Jenderal Sudirman, maka mungkin Spiderman tidak adalagi. Jika beliau ketika sakit saja masih mau bergerilya untuk membela negaranya, kenapa saya harus down. Beliau tidak punya kekuatan seperti saya, tapi beliau bisa, dan saya merasa malu akan hal itu. Itulah yang membuat saya bangkit. Dan masalah merayakan, pahlawan tetaplah pahlawan, tidak peduli darimana mereka berasal. Siapapun adalah pahlawan selama mereka mampu menggerakkan dan menjadi teladan bagi banyak orang kearah yang positif,” ujar Spiderman yang segera diamini oleh superhero yang lain.
Itu catatan perjalanan kami meliput perayaan Hari Pahlawan yang diselenggarakan para superhero. Timbul pertanyaan dari diri untuk kami sendiri, “apa yang sudah kami lakukan untuk orang disekeliling kami?” Kami merasa malu dengan jawabannya, karena jawabannya adalah belum ada. Jika memang belum ada yang bisa kita lakukan, kenapa tidak dengan melakukan refleksi, sebuah penghormatan kepada pahlawan-pahlawan kita atas jasa-jasanya. Bukankah “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya?” Silahkan sampaikan opini tentang acara yang diselenggarakan para superhero ini di kolom komentar yang telah tersedia.
Catatan Sang Geje 